Anda sudah pernah mendengar tentang bioluminesensi? Bioluminesensi adalah fenomena biologis di mana makhluk hidup tertentu tubuhnya bisa mengeluarkan cahaya.
Bioluminesensi terjadi karena proses kimia. Jamur, flagellata, kunang-kunang, dan plankton jenis tertentu memiliki kandungan unik dalam tubuh mereka yang bisa membuat tubuh mereka berpendar.
Fenomena bioluminesensi bisa ditemui di berbagai tempat. Yang paling umum di perairan. Biasanya pantai-pantai tempat terjadinya fenomena bioluminesensi sekaligus menjadi daya tarik wisata. Pantai seperti ini bisa ditemui di berbagai belahan dunia. Penasaran?
Nah, berikut ini kami sajikan untuk Anda 5 Pantai Dengan Airnya Yang Bisa Menyala Malam Hari, seperti dirangkum dari Matador Network.
1. Puerto Mosquito, Puerto Rico
Teluk Mosquito yang ada di Pulau Vieques, Kepulauan Karibia adalah lokasi tempat terjadinya fenomena bioluminesensi yang paling terkenal. Pendaran cahaya di antara air laut di sana disebut-sebut yang terindah jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain yang juga menawarkan pesona keunikan bioluminesensi.
Pendaran cahaya biru terang di air laut Puerto Mosquito disebabkan karena dinoflagellata. Puerto Mosquito adalah habitat dinoflagellata yang terbesar di muka bumi. Diperkirakan ada 720.000 dinoflagellata berpendar dalam satu galon air laut di Puerto Mosquito. Karena itulah pendaran cahaya biru di sana tampak sangat cemerlang.
2. Pantai Pulau Vadhoo, Maladewa
Vaadhoo adalah sebuah pulau yang nyaris tak berpenghuni di Raa Atoll, Maladewa. Populasi total pulau itu hanya sekitar 500 pada tahun 2007. Tetapi keunikan alamnya yang menakjubkan berhasil menyedot turis untuk berdatangan ke sana.
Berkat keindahan pantainya, Pantai Pulau Vadhoo menjadi salah satu tujuan wisata populer di Maladewa. Cahaya biru yang tampak seolah berkelap-kelip di pantai itu bersumber dari mikroba laut, yaitu fitoplankton yang sebagian besar adalah spesies dinoflagellata.
3. Teluk Toyama, Jepang
Teluk Toyama adalah perairan yang terletak di pesisir utara Pulau Honshu, Jepang. Teluk ini memisahkan Prefektur Toyama dan Ishikawa. Fenomena bioluminesensi yang ada di Teluk Toyama, Jepang bisa diaktakan cukup unik.
Jika sebagian besar fenomena pantai 'bercahaya' disebabkan karena dinoflagellata, di pantai ini pendaran cahaya biru di sepanjang pesisirnya disebabkan karena Watasenia scintillans, sejenis cumi-cumi yang tubuhnya bisa menghasilkan pendaran cahaya.
Cumi-cumi jenis ini biasanya hidup di kedalaman 1200 kaki. Tetapi pada saat-saat tertentu jutaan cumi-cumi tersebut terdorong ke bibir pantai, menyebabkan area sepanjang pantai tampak seperti ditaburi kelereng berwarna biru neon.
Saat-saat terbaik untuk menikmati fenomena unik ini di Teluk Toyama adalah bulan Maret sampai Juni.
4. Marlin Marina, Australia
Cairns merupakan sebuah kota yang terletak di bagian timur laut Queensland, Australia. Saat malam tiba, Marlin Marina, pantai di kota itu juga menawarkan pemandangan air berpendar biru yang cantik.
Fenomena bioluminesensi di sana juga disebabkan karena jutaan plankton dinoflagellata yang jumlahnya terus berkembang pesat dari waktu ke waktu.
5. Teluk Mission, Amerika Serikat
Teluk Mission berada di kawasan San Diego, California. Fenomena bioluminesensi di teluk ini disebabkan karena ganggang tertentu. Ganggang di sini sebenarnya tidak beracun, hanya mengandung amonia dengan kadar yang sangat tinggi.
Ini dikatakan menjadi penyebab infeksi telinga, sinus, dan ruam-ruam yang ditemukan pada para pengunjung pantai. Pesatnya perkembangan jumlah ganggang di perairan tersebut diperkirakan diikuti dengan perkembangan jumlah bakteri yang menjadi sumber makanannya.Dan bakteri inilah yang tampaknya menjadi penyebab berbagai masalah kulit tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar